Cerita Lutung Kasarung Kisah Purbasari yang Cantik
Cerita Lutung Kasarung Kisah Purbasari yang Cantik
Perkiraan waktu membaca Menit
Edit
Hari ini Prabu Tapa Agung menginformasikan satu hal yang utama. " Saudara-saudara, saya bakal menyerahkan kekuasaanku pada salah satu putriku. Saya berharap kalian seluruhnya mensupport keputusanku ini. Hormati ia seperti kalian menghormati saya, " titahnya. Purbararang, si Putri Sulung tersenyum, " Bapak pasti menyerahkan kekuasaannya padaku. Tidakkah saya putri sulungnya? Serta sudah pasti saya yang paling cantik "
Prabu Tapa Agung meneruskan perkataannya. " Kekuasaanku bakal kuberikan pada Purbasari, putri bungsuku. Saya meyakini ia dapat memimpin negeri ini dengan baik. " Purbararang terperanjat. Ia tidak yakin serta sangatlah kecewa pada ketentuan itu. Dia tak menganggap ayahandanya bakal pilih Purbasari juga sebagai Ratu.
Esok paginya, terdengar teriakan dari kamar Purbasari. " Tolongg... tolonngg... ada apa denganku? "
" Astaga anakku! Apa yang berlangsung denganmu? " teriak Prabu Tapa Agung saat lihat putrinya. Tampilan Purbasari sungguh mengerikan. Semua badannya berbintik-bintik hitam, serta beberapa salah satunya keluarkan darah. Bau tidak enak juga menguap dari badannya. Purbararang tertawa dalam hati. " Sakti juga nenek sihir itu, " pikirnya. " Bapak, jangan-jangan ini wabah penyakit menular? Bapak mesti cepat-cepat mengasingkannya, " kata Purbararang pada ayahnya.
" Bapak, janganlah asingkan saya. Ijinkan saya untuk terus tinggal di sini, " ratap Purbasari. Purbararang menatapnya sinis, " Bila kau memanglah orang yang baik, kau mesti mengalah. Tinggalah di rimba sana serta janganlah menulari kami, " tuturnya.
Prabu Tapa Agung mulai bimbang. Ia tidak tega pada Purbasari, tetapi bagaimanakah bila Purbararang benar? Dengan sangat terpaksa, beliau meminta Purbasari untuk mengasingkan diri di rimba hingga penyakitnya sembuh. Dalam hati, Purbararang bertepuk tangan mendengar perintah ayahnya itu. " Purbasari tidak mungkin saja sembuh, Bapak, " tuturnya dalam hati.
Di pengasingan, Purbasari tinggal di suatu rumah yang di bangun oleh Paman Patih untuk dia. Sehari-hari, Purbasari kerap ditemani oleh seekor kera berbulu hitam. Kera itu bernama Lutung Kasarung. Lantaran sudah akrab, Purbasari menceritakan kisahnya pada Lutung Kasarung. Lutung Kasarung jadi iba padanya, ia berkemauan untuk menolong Purbasari. Ya, Lutung Kasarung sesungguhnya yaitu kera yang sakti.
Satu malam, Lutung Kasarung pergi bertapa. Ia memohon pertolongan dewa untuk mengobati penyakit Purbasari. Mendadak, tanah di sekelilingnya keluarkan air. Makin lama, air itu makin banyak serta pada akhirnya mirip telaga kecil. Airnya sangatlah jernih, serta anehnya, air itu berbau harum seperti bunga. Lutung Kasarung hentikan pertapaannya. Ia terasa dewa sudah menjawab doanya lewat telaga itu. Esok paginya, Lutung Kasarung mendatangi Purbasari. Ia menarik-narik tangan Purbasari ke arah telaga. " Wow... indah sekali telaga ini. Kenapa saya tidak pernah melihatnya? " bertanya Purbasari takjub. Bau harum semerbak telaga itu menggoda Purbasari untuk mandi. " Saya mandi dahulu ya, kau janganlah kemana-mana, " kata Purbasari.
Lutung Kasarung juga mengangguk dengan semangat. Dalam hati ia berkata, " Mudah-mudahan kau sembuh dari kutukan yang menerpa mu wahai putri Purbasari. Saya meyakini sesudah mandi kelak cantikanmu kembali, Purbasari. "
Usai mandi, Purbasari tanpa ada berniat lihat berwajah di pantulan air telaga. Ia terperanjat. " Wajahku! Wajahku kembali bersih, " teriaknya. Purbasari lihat tangan, kaki, serta semua badannya, seluruhnya bintik hitamnya hilang! Purbasari bersorak senang, " Terima kasih Dewa, badanku telah kembali seperti dahulu lagi. " Lutung Kasarung lega, dalam hati ia juga berterima kasih pada beberapa dewa.
Sekian hari lalu, Purbararang bertandang ke rimba untuk meyakinkan situasi Purbasari, ia ditemani Indrajaya kekasihnya. Alangkah terkejutnya ia saat lihat Purbasari kembali cantik. " Saksikan Kak, saya telah sembuh dari penyakitku. Saya bakal pulang ke istana. Kakak kesini untuk menjemputku, kan? " bertanya Purbasari riang. Purbararang mendengus jengkel. " Tak, saya tidak ingin kau kembali pada istana! Akulah yang membuat kamu terserang penyakit kulit itu. Saya tidak ingin kau merebut takhta kerajaan dariku! " bentaknya. Purbasari terpana mendengar pengucapan kakaknya, " Kenapa Kakak tega sekali padaku? " tanyanya.
" Bila kau mau kembali pada istana, kau mesti menaklukkanku. Cuma yang menang yang bisa kembali pada istana, " kata Purbararang lebih Ianjut. Purbararang mengurai rambutnya, " Bila rambutmu lebih panjang, kau bisa kembali pada istana. " Apa bisa buat, Purbasari juga ikuti tekad kakaknya. Tetapi sesudah diukur oleh Indrajaya, nyatanya rambut Purbasari yang lebih panjang. Purbararang gusar, ia tidak mau kalah dari Purbasari. Mendadak ia memperoleh akal. " Kompetisi belum selesai. Saat ini, siapa yang mempunyai kekasih yang paling tampan, ia yang memiliki hak kembali pada istana, " tuturnya. Purbararang meyakini, kesempatan ini ia bakal menang. Ia tidak melihat
seseorang pria juga di rimba itu terkecuali seekor kera yang jelek serta berwarna hitam. Purbasari kebingungan. Di rimba ini tidak ada manusia lain terkecuali dianya, dari tempat mana ia memperoleh kekasih? Mendadak Lutung Kasarung menarik-narik pakaiannya serta meloncat-loncat. Kelihatannya ia akan menyampaikan, " Akui saya juga sebagai kekasihmu. "
Purbasari juga menurut. " Ini yaitu kekasihku, " tuturnya sembari menggandeng tangan Lutung Kasarung. Purbararang tertawa keras. " Ha... ha... terlampau lama tinggal di rimba membuat kamu jadi suka pada kera? Maaf saja, Indrajaya pasti Iebih tampan dari kera hitam yang buruk ini, " ejeknya.
Lutung Kasarung duduk bersila serta berdoa pada dewa. Keajaiban berlangsung lagi. Seberkas cahaya putih nampak di seputar Lutung Kasarung. Cahaya putih itu perlahan sirna bersamaan dengan hilangnya sosok Lutung Kasarung. Sosoknya kernudian digantikan oleh seseorang pemuda yang sangatlah tampan. Ketampanannya jauh melebihi Indrajaya. Purbararang terperanjat. Ia tidak menganggap bahwa Lutung Kasarung yaitu jelmaan dari seseorang pria yang tampan.
Purbararang tertunduk lesu. Ia mesti mengakui kalah. " Nyatanya kau memanglah layak jadi ratu. Kembalilah ke istana, Bapak pasti suka melihatmu lagi, " kata Purbararang Iirih. Purbasari tersenyum, " Ikutlah denganku, Kak. Walau Kakak kalah, kau tetaplah kakakku. Saya tidak ingin Kakak tinggal di rimba ini. " Purbararang memeluk adiknya. " Maafkan saya... kau sungguh berhati mulia. Bapak betul-betul tidak salah tentukan. " Mereka seluruhnya kembali pada istana serta disambut senang oleh Prabu Tapa Agung.
Lutung Kasarung yang sudah beralih jadi pria tampan juga turut dan. Seperti gagasan awal mulanya, Purbasari diangkat jadi ratu untuk menukar ayahandanya. Ia lantas menikah dengan Lutung Kasarung serta memerintah kerajaan dengan adil serta damai.
Prabu Tapa Agung meneruskan perkataannya. " Kekuasaanku bakal kuberikan pada Purbasari, putri bungsuku. Saya meyakini ia dapat memimpin negeri ini dengan baik. " Purbararang terperanjat. Ia tidak yakin serta sangatlah kecewa pada ketentuan itu. Dia tak menganggap ayahandanya bakal pilih Purbasari juga sebagai Ratu.
Cerita Lutung Kasarung Kisah Purbasari yang Cantik
Esok harinya, Purbararang pergi menjumpai nenek sihir yang di kenal sangatlah sakti. Ia menceritakan seluruhnya pada nenek sihir. " Saya mau nenek mencemoohkai adikku. Akulah yang semestinya jadi ratu, " kata Purbararang. " Ha... ha... ha.... Putri Cantik, hatimu betul-betul dengki. Saya sukai dengan orang sepertimu. Janganlah cemas, saya bakal menolong wujudkan hasratmu. Pulanglah, serta saksikan apa yang berlangsung pada adikmu keesokan hari, " jawab si Nenek Sihir.Esok paginya, terdengar teriakan dari kamar Purbasari. " Tolongg... tolonngg... ada apa denganku? "
" Astaga anakku! Apa yang berlangsung denganmu? " teriak Prabu Tapa Agung saat lihat putrinya. Tampilan Purbasari sungguh mengerikan. Semua badannya berbintik-bintik hitam, serta beberapa salah satunya keluarkan darah. Bau tidak enak juga menguap dari badannya. Purbararang tertawa dalam hati. " Sakti juga nenek sihir itu, " pikirnya. " Bapak, jangan-jangan ini wabah penyakit menular? Bapak mesti cepat-cepat mengasingkannya, " kata Purbararang pada ayahnya.
" Bapak, janganlah asingkan saya. Ijinkan saya untuk terus tinggal di sini, " ratap Purbasari. Purbararang menatapnya sinis, " Bila kau memanglah orang yang baik, kau mesti mengalah. Tinggalah di rimba sana serta janganlah menulari kami, " tuturnya.
Prabu Tapa Agung mulai bimbang. Ia tidak tega pada Purbasari, tetapi bagaimanakah bila Purbararang benar? Dengan sangat terpaksa, beliau meminta Purbasari untuk mengasingkan diri di rimba hingga penyakitnya sembuh. Dalam hati, Purbararang bertepuk tangan mendengar perintah ayahnya itu. " Purbasari tidak mungkin saja sembuh, Bapak, " tuturnya dalam hati.
Di pengasingan, Purbasari tinggal di suatu rumah yang di bangun oleh Paman Patih untuk dia. Sehari-hari, Purbasari kerap ditemani oleh seekor kera berbulu hitam. Kera itu bernama Lutung Kasarung. Lantaran sudah akrab, Purbasari menceritakan kisahnya pada Lutung Kasarung. Lutung Kasarung jadi iba padanya, ia berkemauan untuk menolong Purbasari. Ya, Lutung Kasarung sesungguhnya yaitu kera yang sakti.
Satu malam, Lutung Kasarung pergi bertapa. Ia memohon pertolongan dewa untuk mengobati penyakit Purbasari. Mendadak, tanah di sekelilingnya keluarkan air. Makin lama, air itu makin banyak serta pada akhirnya mirip telaga kecil. Airnya sangatlah jernih, serta anehnya, air itu berbau harum seperti bunga. Lutung Kasarung hentikan pertapaannya. Ia terasa dewa sudah menjawab doanya lewat telaga itu. Esok paginya, Lutung Kasarung mendatangi Purbasari. Ia menarik-narik tangan Purbasari ke arah telaga. " Wow... indah sekali telaga ini. Kenapa saya tidak pernah melihatnya? " bertanya Purbasari takjub. Bau harum semerbak telaga itu menggoda Purbasari untuk mandi. " Saya mandi dahulu ya, kau janganlah kemana-mana, " kata Purbasari.
Lutung Kasarung juga mengangguk dengan semangat. Dalam hati ia berkata, " Mudah-mudahan kau sembuh dari kutukan yang menerpa mu wahai putri Purbasari. Saya meyakini sesudah mandi kelak cantikanmu kembali, Purbasari. "
Usai mandi, Purbasari tanpa ada berniat lihat berwajah di pantulan air telaga. Ia terperanjat. " Wajahku! Wajahku kembali bersih, " teriaknya. Purbasari lihat tangan, kaki, serta semua badannya, seluruhnya bintik hitamnya hilang! Purbasari bersorak senang, " Terima kasih Dewa, badanku telah kembali seperti dahulu lagi. " Lutung Kasarung lega, dalam hati ia juga berterima kasih pada beberapa dewa.
Sekian hari lalu, Purbararang bertandang ke rimba untuk meyakinkan situasi Purbasari, ia ditemani Indrajaya kekasihnya. Alangkah terkejutnya ia saat lihat Purbasari kembali cantik. " Saksikan Kak, saya telah sembuh dari penyakitku. Saya bakal pulang ke istana. Kakak kesini untuk menjemputku, kan? " bertanya Purbasari riang. Purbararang mendengus jengkel. " Tak, saya tidak ingin kau kembali pada istana! Akulah yang membuat kamu terserang penyakit kulit itu. Saya tidak ingin kau merebut takhta kerajaan dariku! " bentaknya. Purbasari terpana mendengar pengucapan kakaknya, " Kenapa Kakak tega sekali padaku? " tanyanya.
" Bila kau mau kembali pada istana, kau mesti menaklukkanku. Cuma yang menang yang bisa kembali pada istana, " kata Purbararang lebih Ianjut. Purbararang mengurai rambutnya, " Bila rambutmu lebih panjang, kau bisa kembali pada istana. " Apa bisa buat, Purbasari juga ikuti tekad kakaknya. Tetapi sesudah diukur oleh Indrajaya, nyatanya rambut Purbasari yang lebih panjang. Purbararang gusar, ia tidak mau kalah dari Purbasari. Mendadak ia memperoleh akal. " Kompetisi belum selesai. Saat ini, siapa yang mempunyai kekasih yang paling tampan, ia yang memiliki hak kembali pada istana, " tuturnya. Purbararang meyakini, kesempatan ini ia bakal menang. Ia tidak melihat
seseorang pria juga di rimba itu terkecuali seekor kera yang jelek serta berwarna hitam. Purbasari kebingungan. Di rimba ini tidak ada manusia lain terkecuali dianya, dari tempat mana ia memperoleh kekasih? Mendadak Lutung Kasarung menarik-narik pakaiannya serta meloncat-loncat. Kelihatannya ia akan menyampaikan, " Akui saya juga sebagai kekasihmu. "
Purbasari juga menurut. " Ini yaitu kekasihku, " tuturnya sembari menggandeng tangan Lutung Kasarung. Purbararang tertawa keras. " Ha... ha... terlampau lama tinggal di rimba membuat kamu jadi suka pada kera? Maaf saja, Indrajaya pasti Iebih tampan dari kera hitam yang buruk ini, " ejeknya.
Lutung Kasarung duduk bersila serta berdoa pada dewa. Keajaiban berlangsung lagi. Seberkas cahaya putih nampak di seputar Lutung Kasarung. Cahaya putih itu perlahan sirna bersamaan dengan hilangnya sosok Lutung Kasarung. Sosoknya kernudian digantikan oleh seseorang pemuda yang sangatlah tampan. Ketampanannya jauh melebihi Indrajaya. Purbararang terperanjat. Ia tidak menganggap bahwa Lutung Kasarung yaitu jelmaan dari seseorang pria yang tampan.
Purbararang tertunduk lesu. Ia mesti mengakui kalah. " Nyatanya kau memanglah layak jadi ratu. Kembalilah ke istana, Bapak pasti suka melihatmu lagi, " kata Purbararang Iirih. Purbasari tersenyum, " Ikutlah denganku, Kak. Walau Kakak kalah, kau tetaplah kakakku. Saya tidak ingin Kakak tinggal di rimba ini. " Purbararang memeluk adiknya. " Maafkan saya... kau sungguh berhati mulia. Bapak betul-betul tidak salah tentukan. " Mereka seluruhnya kembali pada istana serta disambut senang oleh Prabu Tapa Agung.
Lutung Kasarung yang sudah beralih jadi pria tampan juga turut dan. Seperti gagasan awal mulanya, Purbasari diangkat jadi ratu untuk menukar ayahandanya. Ia lantas menikah dengan Lutung Kasarung serta memerintah kerajaan dengan adil serta damai.
Kamu baru saja membaca tentang Cerita Lutung Kasarung Kisah Purbasari yang Cantik